当前位置:首页 > 焦点 > Terkesima Jejak 正文

Terkesima Jejak

来源:quickq官网下载app   作者:焦点   时间:2025-05-22 12:45:02
Jakarta,quickq充值会员 CNN Indonesia--

Cuaca Kota Padang sedang tak menentu hari itu saat kami berniat menyambangi Kota Tua Padang. Panasnya cukup menyengat, tapi kemudian gerimis sempat mengguyur ibu kota Sumatera Barat tersebut.

Terkesima Jejak

Niat kami tak surut untuk menyusuri Kota Tua Padang sebagai rangkaian perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024 bersama Toyota Yaris Cross S GR Hybrid, Maret lalu. Mobil ini adalah mobil elektrifikasi Toyota kedua yang diproduksi di Indonesia setelah Innova Zenix Hybrid.

Sebelum berkunjung, Tim CNNIndonesia.comterlebih dahulu mencari tahu lewat gambar-gambar yang tersedia di mesin pencari Google mengenai Kota Tua Padang. Jujur saja, kesan pertama melihatnya belum membuat kami tertarik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat enam bangunan tua di kawasan ini yang menarik untuk di-highlightdi antaranya, Museum Bank Indonesia yang didirikan pada 1830, Bangunan eks PT Surya Sakti yang dibangun pada akhir abad ke-19, Padangsche Spaarbankyang berdiri pada 1908, Gedung Geo Wehry dan Co yang berdiri pada 1926, Kelenteng See Hien Kiong yang dibangun sekitar abad ke-19, serta Masjid Muhammadan yang didirikan pada 1843.

Mengendarai mobil Yaris Cross S GR Hybrid, kami mengelilingi Kota Tua Padang sambil mengagumi betapa kokohnya bangunan-bangunan bersejarah tersebut. 

Bangunan-bangunan itu masih tetap berdiri di Kota Tua Padang, tapi sebagian ada yang sudah berubah fungsi menjadi kafe atau dibiarkan kosong. Meski begitu, nuansa sejarah dan keaslian arsitekturnya tetap terjaga. Bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda itu pun kini menjadi bangunan cagar budaya yang dilindungi.

Belanda kala itu berambisi menguasai perdagangan di Padang, sehingga kawasan itu menjadi pusat perekonomian dengan mendirikan bangunan-bangunan perkantoran dan gudang beragam komoditas. Oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), Pelabuhan Muaro, Sungai Batang Arau dijadikan pusat perdagangan dan pernah menjalani masa keemasan.

Di masa lalu, orang-orang Gujarat atau India dan Tiongkok datang ke Kota Padang dengan mendaratkan kapalnya di Pelabuhan Muaro, hingga kemudian beranak pinak secara turun temurun.

[Gambas:Video CNN]

Sampai sekarang, etnis India Tamil, Tionghoa, dan Minangkabau hidup harmonis dan berbaur di Kawasan Kota Tua Padang, sehingga kemudian menjadi simbol akulturasi budaya dan antaretnis di Padang.

Di Kota Tua Padang, etnis Tionghoa memiliki peninggalan bersejarah Klenteng See Hien Kiong, saang klenteng yang dibangun sekitar abad ke-19 ini mengalami kerusakan parah akibat gempa 2009. Pada 2010, komunitas Tionghoa membangun ulang klenteng di lahan yang tak jauh dari Klenteng See Hien Kiong.

Sementara itu, Masjid Muhammadan menjadi peninggalan umat muslim keturunan India di Kota Tua Padang. Masjid ini pertama dibangun pada 1843 dan merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Selain itu, ada eks kantor PT. Surya Sakti yang dibangun sekitar akhir abad ke-19, yang kemudian dibeli oleh TD Pardede dan sekarang digunakan sebagai gereja.

Masjid Muhammadan terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid ini merupakan peninggalan komunitas Muslim keturunan India di Padang dan kemungkinan berdiri pada abad ke-19. CNN Indonesia/Safir MakkiMasjid Muhammadan terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Masjid ini merupakan peninggalan komunitas Muslim keturunan India di Padang dan kemungkinan berdiri pada abad ke-19. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Sulit untuk tidak menyebut Kota Tua Padang sebagai aset yang layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bertaraf dunia. Dengan sentuhan revitalisasi sejumlah bangunan dan pemeliharaan yang lebih baik, pesona Kota Tua Padang dijamin bakal memikat banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Sebagai tips bagi wisatawan yang berkunjung, kamu bisa menikmati keindahan Kota Tua Padang saat malam hari, dengan melihatnya dari atas Jembatan Siti Nurbaya yang membentang di atas Sungai Batang Arau.

Kamu yang gemar berswafoto atau hunting foto, Kota Tua Padang tempat yang cocok, karena menawarkan sudut-sudut yang estetik sebagai latar foto. Ada pula tradisi Serak Gulo yang digelar di Masjid Muhammadan setiap tahun pada 1 Jumadil Akhir penanggalan Hijriyah, yang sayang untuk dilewatkan wisatawan.

Berjalan kaki menyusuri pinggiran sungai sambil memandangi bangunan-bangunan berarsitektur Eropa abad ke-17 juga bisa menjadi pilihan menikmati wisata di Kota Tua Padang. Atau kamu juga dapat berlayar dengan perahu kecil di Sungai Batang Arau melalui Pelabuhan Muaro sembari berimajinasi bak saudagar yang tengah berkelana. Seru banget kan!

标签:

责任编辑:时尚

全网热点